Langsung ke konten utama

Ahmad bin Abdurrahman al-Munawy (Impian dan Tahapan Menuntut Ilmu)

 

Risalah Perjalanan Menuntut Ilmu Untuk Anak kami (Ahmad bin Abdurrahman al-Munawy)

بسم الله الرحمن الرحيم

اللهم صلي على سيدنا محمد صلى الله عليه و سلم

 


Nama                                       : Ahmad bin Abdurrahman al-Munawy

Tempat Tanggal Lahir             : Buton Utara, 16 Sya’ban 1441 H / 9 April 2020 M (Malam Jum'at jam 23.00)

Jenis Kelamin                          : Laki-Laki

Agama                                     : Islam

Madzhab                                 : Maliki

Cita-Cita                                 Tujuan: Menjadi Aliimu al-Ulama (Ahli Bahasa Arab, Ahli Tafsir al-Qur’an, Ahli Hadist, Ahli Fiqih 4 Madzhab Masyhur, Ahli Ushul Fiqih, Ahli Mantiq, Ahli Balaghoh, Ahli Ilmu Kalam, Ahli Sejarah, dan Ahli Tasawwuf)

Tahapan-Tahapan Perjalanan Menuntut Ilmu dan Pencapaian Cita-Cita:

No

Tahun

Keterangan

Tempat

1.

2022 - 2024

Menghafalkan al-Qur’an

Kota Kendari

2.

2024 - 2025

Tahsin Hafalan al-Qur’an dan belajar ilmu al-Quran pada ust. Adi Hidayat

Kota Bekasi

3.

2025 - 2030

Belajar dan Menghafalkan Ulumul Qur'an, Kitab Hadist  (Menghafal seluruh hadist yang ada di kutubu as- sittah) beserta sanad-sanadnya,  Ilmu Hadist, ilmu nahwu, shorf, fiqih madzhab malik dan hanbali, dan matematika.

Madinah al-Munawwarah

4.

2030 – 2035

Belajar dan menghafal ilmu balaghoh, ilmu nahwu, dan ilmu fiqih madzhab maliki dan hanbali serta belajar matematika (sebagai persiapan awal ke syinqith (mauritania)

Madinah al-Munawarrah

5.

2035 - 2040

Belajar dan menghafal kitab nahwu, shorof, balaghoh, ilmu mantiq, ilmu arudh, ilmu hadist diroyah dan riwayah, ushul fiqih, ilmu fiqih  madzhab maliki dan hanafi, ulumul Qur'an dan ilmu tafsir al-Qur'an.

Syinqith (Mauritania)

 

6.

2040

Mulai menulis kitab nahwu dan shorof selengkap-lengkapnya dan sebanyak-banyaknya

Mauritania

7.

2040

Mulai Menulis kitab ilmu balaghoh selengkap-lengkapnya

Mauritania

8.

2040

Mulai Menulis Kitab Ushul Fiqih selengkap-lengkapnya

Ribath Tarim, Yaman.

9.

2040 -2043

Kuliah S1 Jurusan Sastra Arab dan wajib menghafal kitab lisanul arab

Univ. Al-Azhar Cairo, Mesir

10.

2043

Menulis syarah kitab Qudrun Nada dan alfiyah Ibnu Malik dan ikhtilaf para ulama didalamnya. Selesai dalam waktu 2 bulan, menulis Kitab Ilmu Balaghoh, Menulis Kitab Ilmu Mantiq dan Ilmu Kalam

Mesir.

8.

2043

Melaksanakan Ibadah Haji bersama ayah dan ibu

Mekah al-Mukarromah

7.

2043 – 2046

Kuliah S1 Jurusan Syariah

Universitas al-Azhar Mesir

8.

2046 – 2049

Kuliah S2 Jurusan Sastra Arab

Universitas al-Azhar Mesir

9.

2049

Menulis Kitab Ulumul Quran dan Ilmu Tafsir

Mesir

9.

2049 – 2052

Kuliah S2 Jurusan Ilmu Syariah

Universitas al-Al-Azhar

10.

2052 – 2055

Menghafal dan mengambil sanad ilmu Hadist

Maroko dan Mauritania

11.

2052-2055

Kuliah S3 Jurusan Syariah (Ushul Fiqih dan Perbandingan Madzhab)

Universitas al-Azhar

12.

2055

Menulis Kitab Ushul Fiqih Lengkap beserta ikhtilaf para ulama ushul dalam setiap pembahasan.

Mesir

13.

2055

Pulang bulan ramadhan dan lebaran (Idul Fitri) bersama orang tua di kampung halaman .

Desa Labaraga, kecamatan wakorumba utara, Kab. Buton Utara dan Desa Kombungo, Kecamatan Lasalepa, Kabupaten Muna

14.

2055

Menikah dan Mengajar ilmu Quran, Tafsir, Ilmu hadist, fiqih perbandingan madzhab, dan ilmu bahasa arab di Kampus dan Mahad

Universitas Ummul Quro Mekkah

15.

2055

menulis kitab tentang ilmu hadist dan ikhtilaf para ulama di dalamnya (minimal 1 kitab tentang ilmu diroyah dan 1 kitab tentang ilmu riwayah.  Selesai dalam waktu 4 bulan.

Madinah

16.

2056

Mulai Menulis Kitab Fiqih Semua atas permasalahan secara lengkap menurut pandangan 4 madzhab yang masyhur (persamaan dan perbedaan diantara mereka dalam setiap masalahnya) semisal al-majmu imam nawawi dan fiqhu al islam wa adillatuhu Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili

Madinah

18.

2056

Menulis Syarah Uqudul Juman Imam As-Suyuti dan ikhtilaf para ulama di dalamnya. Selama 1 bulan

Madinah

19.

2057

Pulang ke Indonesia bertemu orang tua dan silahturahmi

Indonesia

20.

2057-2058

Menulis Tafsir al-Qur’an yang kedua secara lengkap beserta ikhtilaf para ulama pada setiap ayatnya dn kandungan hukum fiqihnya.

Madinah

21.

2058

Pulang berkunjung ke indonesia untuk silaturahmi kepada para ulama di indonesia

Indonesia

22.

2058-59

Menulis Kitab Sirah Nabawiyah Secara Lengkap dan Sejarah kehidupan Para Sahabat Nabi

Madinah

23.

2059 - 2060

Menulis Kitab Syarah Kitab Hadist Yang Ditulis Oleh Para Ulama Hadist Salaf

Madinah

24.

2061-2062

Menulis Kitab Sejarah Islam dan Kitab Tashowwuf

Madinah

25.

2062-wafat

Mulai Menulis berbagai kitab yang lain

Madinah

Nasehat untuk Anak-ku Ahmad:

"Duhai anak-ku, ingatlah selalu bahwa sebelum engkau lahir, kami (ayah dan ibumu) telah berazam (bertekad) dan berjanji kepada Tuhan yang menciptakanmu (Allah SWT) untuk menginfaqkan engkau pada ilmu dan dakwah demi kemuliaan islam.
Wahai anak-ku, dalam perjalananmu menuntut ilmu mungkin akan banyak suka dan duka, maka tabahkanlah hatimu dan ingatlah bahwa Allah SWT akan selalu bersamamu dan melindungimu selama engkau bertaqwa kepada-Nya.
Wahai anak-Ku, berwudhulah dan berdoalah kepada Allah SWT setiap kali engkau akan belajar suatu ilmu dan menghafalnya agar engkau di mudahkan dalam memahami dan menghafalnya. Jika engkau menemui kesulitan dalam menghafal dan memahami, maka periksalah hatimu, jangan sampai hatimu tidak ikhlas dalam menuntut ilmu. Jangan sampai engkau terpaksa dalam bejalar dan menghafal, jangan sampai engkau menginginkan dunia tatkala mempelajari suatu ilmu.
wahai anak-ku, jadikanlah ridha Allah sebagai tujuan mu dalam menunut ilmu. ayah dan ibu sangat khawatir jika niatmu menuntut ilmu bukan karena mencari ridha Allah SWT, sebab hal itu akan membuatmu celaka.
Duhai anak-ku, jika Allah SWT menitipkan ilmu kepadamu, maka berhati-hatilah terhadap sifat sombong. Jangan sampai kesombongan dan riya singgah di dalam jiwamu. Jauhi riya dan kesombongan dan tetaplah tawadhu dengan ilmu yang Allah SWT titipkan kepadamu.
Wahai anak-ku, ayah sangat berharap engkau berpegang pada madzhab maliki dan aqidah ahlu sunnah (aqidah para ahli hadist) setelah mempelajari semua madzhab fiqih. Namun, bersikap toleranlah engkau dalam menghadapi perbedaan diantara imam 4 madzhab, dan toleranlah dalam menghadapi perbedaan para ulama dalam masalah furu'ul aqidah.
Wahai anaku, Jauhilah paham-paham sekularisme, liberalisme, sosialisme-komunisme, dan pluralisme.
Wahai anak-ku, kelak jika Allah SWT menitipkan ilmu kepadamu, maka ajarkanlah kembali ilmu itu kepada manusia khususnya kepada umat Rasulullah SAW semata-mata karena Allah SWT.
Wahai anak-ku, berangkatlah engkau menutut ilmu, dan jangan engkau pulang sebelum engkau menguasai dan mutabahhir dalam ilmu-ilmu yang telah ayah tuliskan diatas. Kalaupun ayah dan ibu lebih dahulu dipanggil oleh Allah SWT untuk kembali kepada Allah, dan saat itu engkau belum menguasai berbagai ilmu yang ayah tuliskan diatas, maka engkau tidak boleh pulang melayat, nanti kita bertemu diakhirat saja. Semoga Allah SWT memudahkan setiap langkahmu dalam menuntut ilmu dan berdakwah kepada masyarakat nantinya.

Jagakah silaturahmi dan tetaplah kalian saling menyayangi kakakmu (Muhammad bin Abdurrahman al-Munawy) dan adikmu (Fatimah az-Zahrah). Dan saling mengingatkanlah kalian dalam kebaikan dengan ihsan dan santun.


Dari Ayah dan Ibu mu


Abdurrahman al-Munawy (Agusmal) & Marlena

 

 

 

Komentar

Artikel Terbaik

CONTOH BACAAN PEMBUKA, PENUTUP & DOA KHUTBAH JUM"AT

CONTOH BACAAN PEMBUKA, PENUTUP & DOA KHUTBAH JUM"AT Oleh: Abdurrahman al-Munawy (Agusmal) Khutbah Pertama Membaca basmalah : BISMILLAAHIR RAHMAANIR RAHIIM (dibaca dalam hati) Mengucapkan salam : ASSALAAMU ‘ALAIKUM WA RAHMATULLAAHI WA BARAKAATUHU (lalu khotib duduk dan muadzin mengumandangkan azan. Setelah selesai adzan, khatib berdiri lagi dan langsung membaca hamdalah kalimat pujian (hamdalah), yaitu: INNAL HAMDA LILLAAH, NAHMADUHUU WA NASTA’IINUHUU WA NASTAGHFIRUHU WA NA’UUDZUBILLAAHI MIN SYURUURI ‘ANFUSINAA WA MIN SYAYYI-AATI A’MAALINAA MAN YAHDILLAAHU FALAA MUDHILLALAHU WA MAN YUDHLIL FALAA HAADIYALAHU Membaca syahadat : ASYHADU ANLAA ILAAHA ILLALLAH WAHDAHU LAA SYARIIKALAAHU WA ASYHADU ANNAA MUHAMMADAN ‘ABDUHUU WA RASUULUHUU LAA NABIYYA BA’DAHU Membaca shalawat : ALLAAHUMMA SHALLI ‘ALAA SYAYYIDINAA MUHAMMADIN WA ‘ALAA AALIHII WA SHAHBIHII ‘AJMA’IIN Membaca ayat alqur’an yang mengajak bertaqwa kepada allah, contoh: YA AYYUHAL

PERBEDAAN FILSAFAT, PENGETAHUAN DAN ILMU

1.         PENDAHULUAN 1.1     Latar Belakang Di dalam menjalani kehidupan manusia akan terus mencari tahu tentang hakikat hidupnya dan seluruh materi yang ada disekelilingnya. Dia akan terus berfikir mencari kebenaran (hakikat) hidupnya dan materi lain yang ada disekelilingnya. Seseorang tidak akan pernah berhenti untuk berfikir dan mencari tahu sebelum menemukan jawaban   dan memahami tentang diri dan lingkungannya. Setiap pemikiran manusia yang diberi kesimpulan akan melahirkan sebuah konsep atau ide. Setiap perkembangan dalam idea, konsep dan sebagainya dapat disebut sebagai aktivitas berpikir. Karena itu maka definisi yang paling umum dari berpikir adalah perkembangan idea dan konsep. Menurut madzhab komunisme, pemikiran adalah hasil dari refleksi (pemantulan) fakta terhadap otak. Artinya, pengetahuan mereka tentang fakta. Pemikiran itu terbentuk dari fakta, otak, dan proses refleksi fakta terhadap otak [1] . Menurut Syaikh Taqiyyudin an-Nabhani, pemikiran adalah

Sumber Hukum (Dalil) Dalam Islam : Muttafaq 'alayh dan Mukhtalaf fiih

Sumber Hukum (Dalil) Dalam Islam: Muttafaq 'Alay h dan Mukhtalaf Fiih Oleh : Agusmal Jika dalam penelitian yang menggunakan paradigma positivisme, sumber hukum (teori) diambil dari dalil aqli dengan cara melakukan penelitian dan percobaan yang sistematis maka dalam islam dalil yang digunakan tidak hanya dalil aqli saja tetapi juga dengan menggunakan dalil naqli yakni menggali teori dalil kalamullah . Dalil aqli dalam islam kadangkala digunakan untuk memahami makna dari dalil naqli. sebagai contohnya adalah penulisan ilmu tafsir yang sangat kental dengan kaidah-kaidah sastra dimana kaidah tersebut dapat dipahami dengan menggunakan dalil aqli. Dalil secara bahasa adalah yang menujukan terhadap sesuatu dan terkadang dimutlakan (dimaknai) dengan perkara yang di dalamnya terdapat dalalah (penunjukan)   dan irsyad (petunjuk). Inilah yang disebut sebagai dalil dalam pandangan para fuqoha (ulama ahli fiqih), dimana hal itu menunjukan bahwa dalil itu perkara yang dapat mengh