Langsung ke konten utama

Kurikullum Mata Kuliah: Ekonomi Pembangunan Islam



SATUAN ACARA PERKULIAHAN (SAP)

Mata Kuliah          : Ekonomi Pembanguan
Program Studi      : Magister Ekonomi Syariah
SKS                        : 3
Semester / Kelas : III
Dosen Pengampu: 1. Dr. H. Ahmad Djalaluddin, Lc., MA

A.      DESKRIPSI DAN KOMPETENSI
Dalam perspektif konvensional, pendapatan rakyat menjadi pembeda antara negara maju dan negara sedang berkembang. Diasumsikan bahwa dengan meningkatnya pendapatan per kapita diharapkan masalah-masalah yang dihadapi oleh negara sedang berkembang, seperti pengangguran, kemiskinan, dan ketimpangan distribusi pendapatan dapat dipecahkan. Pandangan ini terlihat dari pemikiran-pemikiran awal mengenai pembangunan, seperti teori Harrod Domar, Arthur Lewis, WW Rostow, Hirschman, Rosenstein Rodan, Nurkse, Leibenstein.

Dalam perkembangannya, ternyata muncul kesadaran di kalangan negara berkembang bahwa “pertumbuhan” (growth) tidak identik dengan “pembangunan” (development). Bahwa pertumbuhan ekonomi yang tinggi ternyata tidak berarti terhapusnya masalah-masalah, seperti pengangguran, kemiskinan di pedesaan, distribusi pendapatan yang timpang, dan ketidakseimbangan struktural.
Yang demikian ini mendorong upaya pengkajian ulang tentang arti pembangunan. Sehingga muncul paradigma baru dalam pembangunan, seperti pertumbuhan dengan distribusi, kebutuhan pokok (basic needs), pembangunan mandiri (self-reliant development), pembangunan berkelanjutan dengan perhatian terhadap alam (ecodevelopment), pembangunan yang memperhatikan ketimpangan pendapatan menurut etnis (ethnodevelopment). Di sinilah pentingnya pandangan ekonomi Islam terhadap ekonomi pembangunan sebagai paradigma baru dalam pembangunan.

B.      MATERI
NO
MATERI
1
Makna Pembangunan dan Teori-teori Pembangunan: Tinjauan Islam
2
Indikator-indikator Pembangunan: Konven Vs Islam
3
Kemiskinan dan Indikatornya: Konven Vs Islam
4
Penanggulangan Kemiskinan: Empiris (Konven) VS Islam
5
Distribusi Pendapatan: Konven & Islam
6
Kependudukan: Konven dan Islam
7
Pengangguran: Konven & Islam
8
Wanita dan Pembangunan : Perspektif Feminisme VS Islam
9
Migrasi : Konven dan Islam
10
Hutang Negara: Konven & Islam
11
Investasi Luar Negeri
12
Pembangunan Industri
13
Pengembangan Usaha Kecil
14
Badan Usaha Milik Negara VS Privatisasi
15
Sumber daya Alam dan Pembangunan Ekonomi
16
Pembangunan Perspektif Maqashid Syariah

C.      REFERENSI
Artikel-artikel jurnal terkait dengan tema-tema di atas

D.  STRATEGI PEMBELAJARAN
Pembelajaran mata kuliah Ekonomi Pembangunan Islam ini didesain dengan menekankan keterlibatan dan partisipasi secara aktif mahasiswa. Hal ini dilakukan dengan tujuan agar mahasiswa memiliki daya pemahaman dan analisis secara tajam terkait dengan persoalan dan isu-isu dalam mata kuliah tersebut, terutama yang berkaitan dengan ekonomi pembangunan islam. Metode pembelajaran yang dipilih adalah seminar kelas, penugasan dan praktik penelitian dengan menggunakan pendekatan-pendekatan yang dikaji dalam mata kuliah ini .

E.  KETENTUAN PENILAIAN
Penilaian mata kuliah ini meliputi: kualitas makalah, penguasaan materi, partisipasi di kelas (menanggapi, menolak, memperkuat dengan argumen lain, memperbandingkan dengan teori lain, memberi catatan kritis), kehadiran, UTS dan UAS, dengan persentase sebagai berikut:
·                     Makalah                                        :
·                     UTS                                                :
·                     UAS                                                :
·                     Kehadiran&keaktifan                  :

                                                                                                                                Malang, Januari 2017


Dr. H. Ahmad Djalaluddin, Lc., MA
                                                                                                                               


Komentar

Artikel Terbaik

CONTOH BACAAN PEMBUKA, PENUTUP & DOA KHUTBAH JUM"AT

CONTOH BACAAN PEMBUKA, PENUTUP & DOA KHUTBAH JUM"AT Oleh: Abdurrahman al-Munawy (Agusmal) Khutbah Pertama Membaca basmalah : BISMILLAAHIR RAHMAANIR RAHIIM (dibaca dalam hati) Mengucapkan salam : ASSALAAMU ‘ALAIKUM WA RAHMATULLAAHI WA BARAKAATUHU (lalu khotib duduk dan muadzin mengumandangkan azan. Setelah selesai adzan, khatib berdiri lagi dan langsung membaca hamdalah kalimat pujian (hamdalah), yaitu: INNAL HAMDA LILLAAH, NAHMADUHUU WA NASTA’IINUHUU WA NASTAGHFIRUHU WA NA’UUDZUBILLAAHI MIN SYURUURI ‘ANFUSINAA WA MIN SYAYYI-AATI A’MAALINAA MAN YAHDILLAAHU FALAA MUDHILLALAHU WA MAN YUDHLIL FALAA HAADIYALAHU Membaca syahadat : ASYHADU ANLAA ILAAHA ILLALLAH WAHDAHU LAA SYARIIKALAAHU WA ASYHADU ANNAA MUHAMMADAN ‘ABDUHUU WA RASUULUHUU LAA NABIYYA BA’DAHU Membaca shalawat : ALLAAHUMMA SHALLI ‘ALAA SYAYYIDINAA MUHAMMADIN WA ‘ALAA AALIHII WA SHAHBIHII ‘AJMA’IIN Membaca ayat alqur’an yang mengajak bertaqwa kepada allah, contoh: YA AYYUHAL

PERBEDAAN FILSAFAT, PENGETAHUAN DAN ILMU

1.         PENDAHULUAN 1.1     Latar Belakang Di dalam menjalani kehidupan manusia akan terus mencari tahu tentang hakikat hidupnya dan seluruh materi yang ada disekelilingnya. Dia akan terus berfikir mencari kebenaran (hakikat) hidupnya dan materi lain yang ada disekelilingnya. Seseorang tidak akan pernah berhenti untuk berfikir dan mencari tahu sebelum menemukan jawaban   dan memahami tentang diri dan lingkungannya. Setiap pemikiran manusia yang diberi kesimpulan akan melahirkan sebuah konsep atau ide. Setiap perkembangan dalam idea, konsep dan sebagainya dapat disebut sebagai aktivitas berpikir. Karena itu maka definisi yang paling umum dari berpikir adalah perkembangan idea dan konsep. Menurut madzhab komunisme, pemikiran adalah hasil dari refleksi (pemantulan) fakta terhadap otak. Artinya, pengetahuan mereka tentang fakta. Pemikiran itu terbentuk dari fakta, otak, dan proses refleksi fakta terhadap otak [1] . Menurut Syaikh Taqiyyudin an-Nabhani, pemikiran adalah

Sumber Hukum (Dalil) Dalam Islam : Muttafaq 'alayh dan Mukhtalaf fiih

Sumber Hukum (Dalil) Dalam Islam: Muttafaq 'Alay h dan Mukhtalaf Fiih Oleh : Agusmal Jika dalam penelitian yang menggunakan paradigma positivisme, sumber hukum (teori) diambil dari dalil aqli dengan cara melakukan penelitian dan percobaan yang sistematis maka dalam islam dalil yang digunakan tidak hanya dalil aqli saja tetapi juga dengan menggunakan dalil naqli yakni menggali teori dalil kalamullah . Dalil aqli dalam islam kadangkala digunakan untuk memahami makna dari dalil naqli. sebagai contohnya adalah penulisan ilmu tafsir yang sangat kental dengan kaidah-kaidah sastra dimana kaidah tersebut dapat dipahami dengan menggunakan dalil aqli. Dalil secara bahasa adalah yang menujukan terhadap sesuatu dan terkadang dimutlakan (dimaknai) dengan perkara yang di dalamnya terdapat dalalah (penunjukan)   dan irsyad (petunjuk). Inilah yang disebut sebagai dalil dalam pandangan para fuqoha (ulama ahli fiqih), dimana hal itu menunjukan bahwa dalil itu perkara yang dapat mengh