Langsung ke konten utama

IDEALISME UMAT ISLAM TERGADAIKAN




Sekapur Sirih
Setelah terpaut 13 abad lamanya hidup tanpa Rasulullah SAW, umat islam bagaikan buih ditengah lautan luas yang tak tahu jalan pulang ketepian pantai yang disebabkan oleh bencana akhir zaman yang datang bagaikan angin tornado yang mencoba mempora-porandakan aqidah dan prinsip hidup umat islam. Sejak 1918 masehi hingga saat ini umat islam menghadapi serangan pemikiran dari dua arah. Serangan pemikiran pertama datang dari blok timur yang diadopsi oleh uni soviet kala itu dengan ideologi sosialisme-komunisnya (saat ini institusinya sudah runtuh, namun benih-benih pemikirannya masih terus dipropagandakan oleh para penganutnya). Sedangkan serangan pemikiran yang kedua datang dari blok barat yang memaksakan ideologi kapitalisme-demokrasi ditengah-tengah kehidupan umat islam.

Setelah berpuluh-puluh tahun serangan pemikiran itu datang, umat islam hidup bagaikan anak ayam yang tidak tahu induknya (tempat berlindung), umat islam tidak bangga lagi terhadap agamanya bahkan umat islam takut pada agamanya sendiri. Hal itu disebabkan karena propaganda  orang-orang kafir (non muslim) yang berideologi kapitalisme-demokrasi dan sosialisme-komunisme. Oleh karena itu, dengan mengharapkan ridho Alloh SWT penulis membuat artikel dengan judul “Idealisme Umat Islam Tergadaikan”. Namun sebelum jauh melangkah, untuk mengetahui bahwa idealisme umat islam itu tergadaikan atau tidak maka harus mengetahui beberapa hal, yaitu:

  • ·         Definisi Idealisme

  • ·         Definisi Umat Islam

  • ·         Definisi idealisme umat islam tergadaikan


Kajian Teori
Jangan kau gadaikan idealismemu!
kalimat itu sudah familiyar ditengah-tengah masyarakat khususnya dari para intelektual dan mahasiswa. Hal itu diungkapkan sebagai bentuk nasehat kepada seseorang agar dia melangkahkan kakinya kejalan yang sesuai dengan cita-citanya (tujuan hidup). Lantas, apa sesungguhnya yang dimaksud dengan Idealisme?
Didalam pandangan para filsuf (ahli filsafat), idealisme memiliki berbagai macam pengertian dan klasifikasi. Namun, dalam tulisan ini penulis mengembalikan definisi idealisme kepada makna asli yang sesuai dengan kaidah bahasa indonesia dan syarat pendefinisian suatu kata.
Idealisme berasal dari bahasa inggris yakni idealism yang berasal dari dua kata yakni ideal dan isme. Ideal adalah sangat sesuai dengan yang dicita-citakan atau tujuan hidup, sedangkan isme adalah paham atau pegangan hidup. Sehingga idealisme adalah suatu paham yang mengganggap bahwa pikiran  atau cita-cita sebagai satu-satunya hal yang benar yang dapat dicamkan dan dipahami. Idealisme juga didefinisikan sebagai hidup atau berusaha hidup menurut cita-cita atau menurut patokan yang sempurna (Kamus Besar Bahasa Indonesia). Oleh karena itu, idealisme adalah suatu paham dimana seseorang selalu berpegang teguh kepada kepada patokkan hidupnya yang benar dan dijadikan sebagai cita-citanya. Untuk mengetahui apakah idealisme umat islam tergadaikan atau tidak, maka syarat yang kedua adalah harus mengetahui apa yang dimaksud dengan umat islam dan apa tujuan hidup dari umat islam.
Umat islam adalah orang yang meyakini dengan sepenuh hati (tanpa keraguan sedikitpun) bahwa Alloh SWT adalah satu-satunya Tuhan yang patut disembah dan tidak ada sekutu baginya, meyakini akan adanya malaikat-malaikat Alloh, meyakini akan adanya kitab-kitab Alloh namun hanya berpegang teguh kepada kitab suci terakhir yakni Al-Qur’an, meyakini adanya utusan-utusan Alloh (para Nabi dan Rasul), meyakini akan adanya hari kiamat, dan meyakini adanya takdir baik buruknya dari Alloh SWT. Seorang muslim yang ideal adalah sesseorang yang mengikut secara lurus (tidak menyimpang sedikitpun) kepada agama yang diturunkan oleh Tuhan yang menciptakan manusia, alam semesta dan kehidupan (Alloh SWT) kepada Nabi Muhammad SAW melalui malaikat jibril untuk mengatur seluruh aspek kehidupannya baik dalam aspek hubungannya dengan Alloh (aqidah dan ibadah mahdho), hubungannya dengan dirinya sendiri (adab), dan hubungannya dengan sesama manusia (sistem politik, sistem pendidikan, sistem ekonomi, sistem pergaulan, sistem sosial, dll).
Oleh karena itu, tujuan hidup umat islam adalah untuk beribadah kepada Alloh SWT. Artinya, umat islam adalah umat yang menjalani hidupnya sesuai dengan perintah Alloh SWT atau  umat yang menggunakan aturan-aturan Alloh dalam mengatur seluruh kehidupannya. Hal ini sebagaimana firman Alloh SWT:
 وَمَا خَلَقْتُ الْجِنَّ وَالْإِنْسَ إِلَّا لِيَعْبُدُونِ
Artinya : “tidak Aku ciptakan jin dan manusia kecuali hanya untuk beribadah kepada-ku”. (QS. Adz-Dzariyat: 56)
Imam Ibnu Katsir mengatakan, “Makna beribadah kepada-Nya yaitu menaati-Nya dengan cara melakukan apa yang diperintahkan dan meninggalkan apa yang dilarang. Itulah hakikat ajaran agama Islam. Beribadah (kewajiban taat) kepada Alloh SWT bukan hanya dalam perkara ibadah mahdho saja (sholat, zakat, puasa ramadhan, dan haji) melainkan dalam seluruh aspek kehidupannya seperti dalam menyelenggarakan negara (wajib menerapkan hukum-hukum Alloh) sebagai bentuk ibadah (ketaatan kepada perintah Alloh), haram hukumnya umat islam menerapkan hukum atau sistem yang lain dalam mengatur kehidupan mereka. Oleh karena itu, menerapkan hukum-hukum perdata dan pidana islam, menerapkan sistem ekonomi islam, menerapkan sistem pendidikan islam, menerapkan sistem sosial dan pergaulan islam adalah kewajiban seluruh umat islam.
Oleh karena itu, yang dimaksud dengan idealisme umat islam tergadaikan adalah suatu keadaan dimana umat islam tidak bangga lagi dengan islam dan mereka mencampakkan islam dari kehidupan mereka. Kehidupan kaum muslimin tidak diatur lagi sesuai dengan syariat islam (Al-Qur’an dan As-Sunnah).

Pembahasan
Pasca kemenangan kaum muslimin pada perang salib yang terakhir pada tahun 1270 masehi orang-orang kafir dari kalangan ahlul kitab (nasrani dan yahudi) menyadari bahwa umat islam tidak bisa dilawan dengan cara perang. Sebab, umat islam tatkala diperangi secara fisik mereka bagaikan singa di padang pasir disebabkan karena adanya semangat jihad di dalam diri mereka. Sebagai contoh, ingatkah peristiwa arek-arek suroboyo? Saat itu Hadhorotul Syaikh KH. Hasyim Asy’ari mengeluarkan resolusi jihad untuk melawan pasukan jepang. Maka seketika itu, para satri (dibawah komando bung tomo) keluar bagaikan singa yang kelaparan yang berujung pada hancurnya pasukan jepang.
Oleh karena itu, pasca perang salib, kaum kafir baik dari kalangan ahlul kitab maupun dari yang lainnya menyadari bahwa satu-satunya cara untuk menghancurkan islam dan para penganutnya adalah dengan cara merebut kedaulatan politk, ekonomi, pendidikan, dan budaya mereka. Namun mereka menyadari, bahwa untuk merebut semua kedaulatan itu tidaklah semudah membalik telapak tangan sebab umat islam selalu berpegang teguh kepada Al-Qur’an dan As-Sunnah dalam menjalankan roda pemerintahan, perekonomian, pendidikan dan kebudayaan yang menjadikan mereka kokoh bagaikan gunung himalaya. Selain itu, umat islam saat itu memiliki pelindung yakni institusi Khilafah Islamiyah yang selalu berada di garda terdepan dalam membela islam dan melindungi kaum muslim. Oleh karena itu, langkah awal yang mereka tempuh adalah membuat propaganda untuk meruntuhkan institusi Khilafah Islamiyah dan mereka benar-benar berhasil meruntuhkannya pada tahun 1924 masehi. Setelah institusi itu runtuh orang-orang kafir (terutama inggris) menjauhkan kehidupan umat islam dari Al-Qur’an (Al-Qur’an hanya sekedar dibaca namun hukum-hukumnya tidak diaplikasikan di dalam hidup bahkan hanya menjadi koleksi di dalam kamar) dan  sebagai gantinya mereka menerapkan sekularisme secara ekstrim. Mereka memaksakan sistem politik demokrasi, sistem ekonomi liberal/campuran, sistem pendidikan sekuler dan memaksakan budaya-budaya mereka terhadap umat islam. Bencana itu terus berlanjut hingga saat ini (tahun 2015) kita melihat umat islam dengan begitu mudahnya mengabaikan perintah Alloh SWT dan begitu bangga bermasiat kepada Alloh SWT. Saat ini umat islam takut kepada agamanya sendiri (islam) hanya karena propaganda orang-orang kafir bahkan tidak sedikit intelektual yang mengaku berakidah islam menolak penerapan syariat islam dan simbol-simbol islam sehingga mereka mengusung ide baru yakni islam nusantara (yakni islam yang mengikut pada budaya indonesia dan toleran terhadap penerapan hukum-hukum kufur ditengah-tengah kaum muslimin). Di era globalisasi ini, kita menyaksikan islam menjadi ajang bulan-bulanan (permainan) orang-orang kafir dan yang lebih memiriskan hati mereka didukung para intelektual-intelektual muslim sekuler serta dilegitimasi oleh para penguasa di negeri-negeri kaum muslimin. Mereka tidak henti-hentinya mempropagandakan bahwa islam itu adalah agama teroris, radikal dan fundamentalis (yang bermakna negatif). Upaya penerapan syariat islam di diskriminalisasi sementara disisi yang lain mereka terus mempropagandakan ide-ide barat sekuler yang menghancurkan sendi-sendi kehidupan umat islam seperti gender, HAM, demokrasi, liberalisme dan menyerang metode tafsir islam dengan hermaneutika.  Umat islam saat ini begitu bangga menerapkan sistem ekonomi campuran (kapitalisme dan sosialisme), sistem pendidikan sekuler (jauh dari nilai-nilai islam), sistem pemerintahan demokrasi, kebudayaan barat sekuler ditelan mentah-mentah, dan bahkan begitu bangga menerapkan sistem hukum warisan penjajah belanda yakni KUHP (khusus indonesia). Sementara disisi yang lain aturan-aturan islam dicampakkan, upaya penerapannya didiskriminalisasi dan Al-Qur’an hanya menjadi bacaan keseharian tak ubahnya buku-buku mata pelajaran bahkan menjadi pajangan dalam kamar. Sungguh benar perkataan Al-‘alim Al-Imam Al-Ghozali:
“islam dan kekuasaan (pemerintahan) bagaikan saudara kembar. Islam adalah pondasinya dan kekuasaan adalah penjaganya. Sesuatu yang tidak berpondasi (atau pondasinya rapuh) pasti akan runtuh dan sesuatu yang tidak berpenjaga pasti akan hilang”.
Kemunduran dan bencana yang menimpa umat islam ini hanya bisa diakhiri tatkala umat islam kembali kepangkuannya yakni kembali menerapkan syariat Alloh SWT dalam mengatur seluruh aspek kehidupannya (individu, keluarga, masyarakat, dan negara).

Komentar

Artikel Terbaik

CONTOH BACAAN PEMBUKA, PENUTUP & DOA KHUTBAH JUM"AT

CONTOH BACAAN PEMBUKA, PENUTUP & DOA KHUTBAH JUM"AT Oleh: Abdurrahman al-Munawy (Agusmal) Khutbah Pertama Membaca basmalah : BISMILLAAHIR RAHMAANIR RAHIIM (dibaca dalam hati) Mengucapkan salam : ASSALAAMU ‘ALAIKUM WA RAHMATULLAAHI WA BARAKAATUHU (lalu khotib duduk dan muadzin mengumandangkan azan. Setelah selesai adzan, khatib berdiri lagi dan langsung membaca hamdalah kalimat pujian (hamdalah), yaitu: INNAL HAMDA LILLAAH, NAHMADUHUU WA NASTA’IINUHUU WA NASTAGHFIRUHU WA NA’UUDZUBILLAAHI MIN SYURUURI ‘ANFUSINAA WA MIN SYAYYI-AATI A’MAALINAA MAN YAHDILLAAHU FALAA MUDHILLALAHU WA MAN YUDHLIL FALAA HAADIYALAHU Membaca syahadat : ASYHADU ANLAA ILAAHA ILLALLAH WAHDAHU LAA SYARIIKALAAHU WA ASYHADU ANNAA MUHAMMADAN ‘ABDUHUU WA RASUULUHUU LAA NABIYYA BA’DAHU Membaca shalawat : ALLAAHUMMA SHALLI ‘ALAA SYAYYIDINAA MUHAMMADIN WA ‘ALAA AALIHII WA SHAHBIHII ‘AJMA’IIN Membaca ayat alqur’an yang mengajak bertaqwa kepada allah, contoh: YA AYYUHAL...

Sumber Hukum (Dalil) Dalam Islam : Muttafaq 'alayh dan Mukhtalaf fiih

Sumber Hukum (Dalil) Dalam Islam: Muttafaq 'Alay h dan Mukhtalaf Fiih Oleh : Agusmal Jika dalam penelitian yang menggunakan paradigma positivisme, sumber hukum (teori) diambil dari dalil aqli dengan cara melakukan penelitian dan percobaan yang sistematis maka dalam islam dalil yang digunakan tidak hanya dalil aqli saja tetapi juga dengan menggunakan dalil naqli yakni menggali teori dalil kalamullah . Dalil aqli dalam islam kadangkala digunakan untuk memahami makna dari dalil naqli. sebagai contohnya adalah penulisan ilmu tafsir yang sangat kental dengan kaidah-kaidah sastra dimana kaidah tersebut dapat dipahami dengan menggunakan dalil aqli. Dalil secara bahasa adalah yang menujukan terhadap sesuatu dan terkadang dimutlakan (dimaknai) dengan perkara yang di dalamnya terdapat dalalah (penunjukan)   dan irsyad (petunjuk). Inilah yang disebut sebagai dalil dalam pandangan para fuqoha (ulama ahli fiqih), dimana hal itu menunjukan bahwa dalil itu perkara yang dapat mengh...

PERBEDAAN FILSAFAT, PENGETAHUAN DAN ILMU

1.         PENDAHULUAN 1.1     Latar Belakang Di dalam menjalani kehidupan manusia akan terus mencari tahu tentang hakikat hidupnya dan seluruh materi yang ada disekelilingnya. Dia akan terus berfikir mencari kebenaran (hakikat) hidupnya dan materi lain yang ada disekelilingnya. Seseorang tidak akan pernah berhenti untuk berfikir dan mencari tahu sebelum menemukan jawaban   dan memahami tentang diri dan lingkungannya. Setiap pemikiran manusia yang diberi kesimpulan akan melahirkan sebuah konsep atau ide. Setiap perkembangan dalam idea, konsep dan sebagainya dapat disebut sebagai aktivitas berpikir. Karena itu maka definisi yang paling umum dari berpikir adalah perkembangan idea dan konsep. Menurut madzhab komunisme, pemikiran adalah hasil dari refleksi (pemantulan) fakta terhadap otak. Artinya, pengetahuan mereka tentang fakta. Pemikiran itu terbentuk dari fakta, otak, dan proses refleksi fakta terhadap otak [1] . M...